Penanggulangan Gizi Buruk pada Balita di Jawa Barat
Keberhasilan pembangunan nasional dari suatu
bangsa ditentukan oleh ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang berkualtias,
yaitu SDM yang memiliki fisik yang tangguh, mental yang kuat dan kesehatan yang
prima disamping penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Kekurangan
gizi juga dapat merusak bangsa.
Tujuan dari
program ini adalah untuk mengurangi kecenderungan akan gizi buruk di daerah
Jawa Barat.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jabar,
tahun 2005 sebanyak 25.735 balita berstatus gizi buruk. Lima balita di
antaranya kurang protein (kwasiorkor), 102 balita kekurangan kalori (marasmus),
dan busung lapar (marasmus kwasiorkor) 20 balita. Dari 25 kabupaten/kota di
Jabar, Kabupaten Cirebon adalah daerah dengan kasus gizi buruk tertinggi,
mencapai 14,5 persen dari total kasus gizi buruk di Jabar. Tahun 2005, sebanyak
3.740 balita di wilayah ini berstatus gizi buruk. Berikutnya, Kabupaten Bandung
dan Cianjur, masing-masing 3.653 dan 1.708 kasus. Adapun kasus gizi buruk
terkecil terdapat di Kota Cimahi dan Kota Banjar.
Informasi lebih lengkap dapat dilihat melalui tautan di bawah ini:.
Komentar
Posting Komentar