My Trip at BDO and CGK (2016)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Kali ini saya mau bercerita sedikit tentang liburan saya tahun lalu di Bandung dan Jakarta untuk pertama kalinya.

Tahun lalu, tepatnya Mei 2016, sebelum saya menempuh dunia baru yaitu dunia perkuliahan, saya sempat trip ke Bandung. Itulah first time untuk saya menjelajahi kota Bandung, lebih tepatnya menginjakkan kaki untuk pertama kalinya. Saya tidak sendiri, saya ke Bandung sekeluarga.

Keberangkatan kami (5 Mei 2017) dari KNO (Kualanamu International Airport) di Deli Serdang, dan tiba di Bandung pada pukul... hmm saya lupa. Seingat saya siang menjelang sore. Setiba di sana, kami pergi menuju tempat penginapan kami yang jaraknya tidak jauh dengan CiWalk (Cihampelas Walk). Hanya berjalan kaki sedikit, kami langsung tiba di CiWalk (terpeleset langsung sampai... haha). Kami di sana untuk beberapa jam sebelum lanjut jalan-jalan ke Alun-Alun Bandung. Kami tancap gas ke Alun-Alun Bandung, sekitar jam 5 sore.

Masjid Raya Bandung

Rumput Sintetis

Setiba di sana, saya kagum dengan masjidnya, dan lapangan rumput itu (rumput sintetis). Tempat ini begitu ramai... hampir tak pernah sepi. Di sekitar itu juga ada banyak hiburan (cosplay, atraksi, bazar, dan lain-lain). Di sana juga ada Museum KAA (Konferensi Asia Afrika), tetapi di sekitarnya banyak cosplay hantu... hmm. Setelah lelah mengelilingi Alun-Alun Bandung, kami langsung kembali ke penginapan.

Ramai...

Hmm... how can it be?

Besoknya (6 Mei 2017), kami pindah penginapan. Penginapan kami dekat dengan stasiun kereta api. Kami pindah bukan tanpa alasan, kami pindah karena esok kami akan berangkat ke Jakarta. Kami juga menunggu rekan kerja ayah saya beserta keluarganya. Kami menginap di penginapan yang sama. Dan berlibur barengan. Tetapi, sebelumnya kami sempat dulu ke Gedung Sate. Saya berfoto di sana. Setelah dari Gedung Sate, kami langsung berangkat ke penginapan. Setelah agak menunggu dan kami bertemu dengan beliau sekeluarga, kami pergi ke Trans Studio Bandung. Malamnya, kami pergi ke Alun-Alun Bandung (lagi). Setelah itu, kami pulang ke penginapan.

Gedung Sate





Pagi esoknya (7 Mei 2016) , kami berangkat ke Jakarta naik kereta api. Dan sudah lama juga saya tidak naik kereta api. Terakhir kali saya naik kereta api ketika masih kecil (taman kanak-kanak). Saya sangat menikmati perjalanannya. Banyak view-view bagus yang membuat kita takjub akan kebesaran ciptaan Allah SWT.

Sesampai di Jakarta, kami tidak mencari penginapan terlebih dahulu. Oya, itu juga pertama kali untuk saya menginjakkan kaki di Ibu Kota Indonesia. Kami jalan-jalan di kota Jakarta menggunakan mobil melewati WTC Mangga Dua, Pantai Ancol, Bundaran HI, dan persimpangan jalan yang pernah terjadi ledakan Bom Sarinah. Saya belum pernah datang ke kota besar seperti Jakarta. Banyak gedung-gedung menjulang tinggi. Dan saya tidak tahan dengan macetnya Ibu Kota.

Persimpangan Ledakan Bom Sarinah

Bundaran HI





Pantai Ancol



WTC Mangga Dua

Bajaj

Kami juga berwisata ke Monas. Suasanannya mengingatkan saya pada Jam Gadang di Bukittinggi, Sumatera Barat.

Kami menginap di suatu penginapan yang jaraknya dekat dengan Bandara Soekarno Hatta. Kami menginap di sana hanya untuk 1 malam. Paginya, kami berangkat ke Bandara Soekarno Hatta untuk pulang ke Medan. Tepatnya tanggal 8 Mei 2016. Dan maskapai yang kami tumpangi adalah maskapai terbaik di Indonesia dan di dunia nomor 10 (versi Skytrax 2017). Walaupun yang kami tumpangi economy class, fitur dan pelayanannya gak kalah. Ada inflight entertainment dengan headsetnya, makanan berat yang bisa dipilih, minuman yang bisa dipilih, jus buah, buah, dan lain-lain. Saya sangat terpesona. Bukan memuji, maklum saya belum pernah naik maskapai tersebut... hehe.

Inflight Entertainment

My Younger Sister and Youngest Sister

Headset untuk Entertainment 

Take Off dari Jakarta

Sarapan

Kami tiba di Bandara Kualanamu sekitar pukul 10 pagi.

Landing di Bandara Kualanamu

Sekian cerita singkatnya. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penanggulangan Gizi Buruk pada Balita di Jawa Barat